Selasa, 28 Januari 2014

UNSOED Sediakan 1630 Kursi di SNMPTN 2014

Tahun 2014 ini, UNSOED sediakan 1630 kursi bagi mahasiswa baru melalui jalur SNMPTN. Hal ini diungkapkan oleh Koordinator Humas Panitia SNMPTN UNSOED, Dr. Wisnu Widjanarko.  “Kursi yang diperebutkan melalui jalur SNMPTN atau seleksi berbasis penjaringan prestasi akademik  adalah 50 % dari daya tampung program studi S1, “ ungkapnya.  Ditambahkan Dr. Wisnu, sisanya akan dialokasikan melalui seleksi nasional berbasis ujian tulis atau SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) sejumlah 30 % dan 20 % lagi melalui seleksi mandiri.
Dijelaskannya, untuk kelompok bidang studi IPA tersedia 1000 kursi yang meliputi Agroteknologi (125), Agribisnis (45), llmu & Teknologi Pangan (40) dan Teknik Pertanian (30) di Fakultas Pertanian.  Selanjutnya, Fakultas Biologi (75) serta Fakultas Peternakan (125) dan  Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan yang menyediakan 255 kursi yang terdiri dari Kedokteran (50), Kesehatan Masyarakat (55), Keperawatan (45), Farmasi (40), Kedokteran Gigi (20), Ilmu Gizi (25) serta Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi (20). Untuk Fakultas Sains dan Teknik,  pada tahun ini menyiapkan 305 kursi yang dialokasikan untuk Kimia, Matematika dan Fisika masing-masing 30 kursi, Teknik Elektro dan Teknik Sipil masing-masing 40 kursi, Teknik Geologi dan Teknik Informatika masing-masing 30 kursi, serta Manajemen Sumberdaya Perairan, Budidaya Perairan dan Ilmu Kelautan yang tiap-tiap program studinya menjatahkan 25 kursi. Sedangkan untuk kelompok bidang studi IPS, setidaknya 630 kursi yang disiapkan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Hukum serta Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis menyediakan 205 kursi yang terdistribusi merata masing-masing 60 di Program Studi Ekonomi Pembangunan, Manajemen dan Akuntansi serta 25 kursi pada Pendidikan Ekonomi.  Fakultas Hukum (125) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik menyiapkan 300 kursi yang terdiri dari Sosiologi (50), Ilmu Administrasi Negara (30), Ilmu Komunikasi (40), Ilmu Politik (30),  Hubungan Internasional (25), Sastra Inggris (30), Sastra Jepang (30),  Sastra Indonesia (40) serta Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (25).
“Bagi calon peserta SNMPTN, yakni siswa kelas terakhir di sekolah/madrasah di tahun 2014 ini, untuk memastikan dirinya tercatat di pangkalan data sekolah dan siswa, sebelum mendaftar pada 17 Pebruari mendatang secara online diwww.snmptn.ac.id, “ urai Wisnu. Dia menambahkan, yang tidak kalah pentingnya adalah bagi yang hendak mendaftar ke UNSOED, untuk membuka laman http://spmb.unsoed.ac.id terkait dengan ketentuan yang berlaku dalam proses penerimaan di UNSOED, termasuk informasi daya tampung dan biaya perkuliahan.


Rabu, 08 Januari 2014

Alumni Fakultas Kedokteran UNSOED Tulis Buku Penanggulangan HIV/AIDS

HIV/AIDS, bagaikan bang kusut yang belum bisa diurai sampai kini. Virus dan penyakit ini belum diketemukan obatnya. Sementara jumlah penderitanya ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS), semakin meningkat belakangan ini.  dr. Radietya Alvarabie sangat peduli dengan masalah ini dan merasa HIV/AIDS mengancam ketahanan nasional.  “Mayoritas penderitanya adalah Masyarakat usia produktif dan Ibu rumah tangga, kondisi ini tentu membahayakan Ketahanan Negara terutama dalam hal sumberdaya manusia serta masa depan Bangsa Indonesia”, ungkapnya.  Alumni Jurusan Kedokteran Unsoed ini tak sekedar beretorika, ia menjadi salah satu penulis buku “Indonesia Melawan HIV/AIDS” bersama Letkol. Kes. dr. Flora Eka Sari, Sp. P, Kolonel (Purn) dr. Altin Walujati, Sp. KJ, dan Mayor. Kes. dr. Srimpi, Sp. KJ.  “Buku ini merupakan kritik konstruktif program p
enanggulangan HIV/AIDS dari aspek ketahanan nasional dan sosio religius”, jelasnya.
Radit sejak mahasiswa dikenal memiliki segudang prestasi.  Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa Kedokteran Unsoed ini saat masih kuliah pernah menjadi duta Indonesia pada International Physician for the Prevention of Nuclear War.  Pertemuannya dengan banyak pihak dari berbagai negara semakin membuka cakrawala berpikirnya tentang berbagai masalah bangsa salah satunya HIV/AIDS.  Radit juga menjalani pertukaran mahasiswa saat pre klinik di Malaysia dan Jepang, sementara di tahap klinik ia menjalani pertukaran mahasiswa di Swiss, Jerman, dan Rumania. Menurutnya Penanganan HIV/AIDS haruslah mencakup segala aspek. “Pendidikan dan pembinaan masyarakat haruslah dikedepankan dan pemerintah mestinya sanggup menghidupkan kembali nilai-nilai luhur di masyarakat, baik sosio-kultural, maupun relijiusitas masyarakat Indonesia”, ungkapnya.  Berbagai program seperti rencana pengadaan ATM kondom, kampanye penggunaan kondom di lingkungan remaja, tebar kondom di institusi pendidikan dan tempat umum menurutnya tidak menyentuh akar masalah yang sebenarnya.

 Dokter yang juga Ketua Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah Kedokteran Indonesia saat kuliah ini berharap buku yang ditulisnya dapat memberikan gambaran strategi komprehensif penanggulangan HIV/AIDS. 
Buku tentang HIV/AIDS bukan satu-satunya buku yang ditulisnya, ditengah-tengah kesibukannya menangani pasien, Radit menjadi salah satu penulis Buku Dokter Bujang dan Estinov.  Saat ini ia juga sedang merintis usahanya sebagai Founder dan CEO Soedirman Medical Store.  “Saya ingin menjadi dokter untuk rakyat, bisnis untuk masyarakat, dan dakwah untuk umat”, ungkapnya. 
Maju Terus Pantang Menyerah!

Senin, 06 Januari 2014

FE UNSOED Berganti Nama Menjadi FEB Untuk Menjalin Komunikasi dengan Dunia


Di penghujung tahun lalu, Fakultas Ekonomi UNSOED (Universitas Jenderal Soedirman) Purwokerto Resmi Berganti Nama Menjadi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis (FEB).

Penggantian nama itu bertujuan untuk mempermudah komunikasi dengan lembaga sejenis "Penggantian nama FEB tersebut bertujuan memotivasi agar lebih mempermudah komunikasi dengan lembaga-lembaga yang sejenis di luar negri", Ujar dekan FEB UNSOED Pranomo Hardi Adi.

Sementara itu, Rektor UNSOED Yedi Sumaryadi berpendapat, dinamika suatu organisasi menuntut suatu proses adaptasi yang berkelanjutan. Hal tersebut merupakan upaya dalam memastikan dirinya untuk bertahan dan terus berkembang seiiring perkembangan zaman.

"Perubahan nomenklatur FE menjadi FEB sebagai ikhtiar untuk lebih meningkatkan peranan dan kontribusinya untuk menjadi keunggulan dalam menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan penganbdian kepada masyarakat, khususnya d ibidang ekonomi dan bisnis" tutur Mas Yedi.

Dia berharap, perubahan tersebut akan semakin menajadi momentum untuk terus meneguhkan eksistensi FEB dalam komitmen bersama sebagai bagian dari UNSOED untuk berkontribusi dalam pengembangan sunberdaya pedesaan berkelanjutan dengan senantiasa menghormati nilai-nilai kearifal lokal yang ada.

UNSOED Mulai Sosialisasikan SNMPTN 2014

[unsoed.ac.id, Sen, 6/01/14] Mendekati pelaksanaan proses penerimaan mahasiswa baru jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2014, UNSOED mengawali dengan sosialisasi tentang kebijakan dan pelaksanaan proses seleksi penerimaan mahasiswa/SNMPTN 2014 melalui media radio MITRA FM, Jum’at (03/01). Dengan menggunakan format acara berbentuk dialog interaktif, dengan narasumber Kepala Biro Administarsi Akademik dan Kemahasiswaan UNSOED, Dra. Krisnhoe Maya Woelandari, MM.
Pada awal acara dialog, Dra. Krisnhoe Maya Woelandari, MM yang biasa disapa Bu Maya menjelaskan bahwa kebijakan seleksi nasional masuk PTN  atau SNMPTN 2014 seluruhnya menggunakan sistem tanpa Tes berbasis pada prestasi akademik yang dicapai oleh siswa SMA/SMK/MA dari Semester 1 – 5 dan siswa yang bersangkutan lulus UN.  Juga mempunyai Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) dan tercantum/terdaftar dalam Pusat Pangkalan Data Siswa dan Sekolah (PDSS) secara online dan tanpa biaya karena biaya ditanggung oleh negara.
Masuk PTN khusus UNSOED ada 4 jalur yaitu SNMPTN 2014 (prestasi akademik/jalur undangan), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), UMB Nusantara dan Ujian Mandiri UNSOED. “Proses tahapan pengisian PDSS dimulai (6 Januari - 6 Maret 2014) melalui http://pdss.snmptn.ac.id dan pendaftaran dimulai (17 Februari - 31 Maret 2014) secara online melalui http://snmptn.ac.id setelah siswa terdaftar dalam PDSS dan memiliki NISN serta sekolah memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NSPN),” ungkap beliau. Terkait dengan PTN yang diminati, setiap siswa pelamar dapat memilih sebanyak-banyaknya 2 PTN di mana salah satunya harus berada di provinsi yang sama dengan sekolah/madrasah asalnya. Sedangkan bila memilih 1 PTN saja, maka PTN yang dipilih dapat berada di provinsi manapun.  Berkenaan dengan program studi,  siswa dapat memilih sebanyak-banyaknya dua program studi pada masing-masing PTN di mana urutan pilihan dan program studi menggambarkan prioritas pilihan.
Proses seleksi (1 April -26 Mei 2014) dan pengumuman hasil seleksi (27 Mei 2014). Dialog interaktif berlangsung menarik dengan banyaknya pertanyaan dari masyarakat berkaitan proses pengisian PDSS, mekanisme pendaftaran sampai dengan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi.
Maju Terus Pantang Menyerah!